beli emas sebelum imlek, jual setelahnya

Membeli Emas sebelum Tahun Baru Imlek…*

February 6th, 2013Satrio UtomoLeave a commentGo to comments

 

Selamat pagi…

Ngurusin sebuah website berita seperti www.strategydesk.co.id, berarti saya harus ngerti pergerakan forex, cross rate, emas, indeks Hang Seng (kalau ini mah.. makanan harian), saham Hongkong, saham USA, dll, dsb.  Harus lihat pergerakannya, dan harus ngerti berita-beritanya.  Harus bisa jelasin lagi.. terutama kalau ada acara gathering sama nasabah.

Nah.. kemarin sore (5 Februari 2013), saya harus presentasi terkait Tahun Baru Imlek.  Awalnya, saya gak tahu apa yang mau bahas.  Untungnya temen-temen yang ada disitu kasi clue: lihat harga emas deh pak…. Emas kan selalu naik kalau Tahun baru Imlek.

Benar begitu?

Saya terus iseng.  Saya lihat di wikipedia tulisan tentang Tahun Baru Imlek. Saya kemudian ambil data historis emas yang saya download dari terminal Bloomberg yang ada di kantor.    Saya kemudian mencoba melakukan percobaan trading dengan strategi sebagai berikut:

  • Strategi Pertama: Beli 5 hari kerja sebelum Tahun Baru Imlek, Jual 5 hari kerja setelah Imlek.
  • Strategi Kedua: Beli ketika Tahun baru Imlek, Jual 5 hari kerja setelah Imlek.

Semua dilakukan dengan menggunakan harga penutupan.  Selain itu, jika Tahun Baru Imlek jatuh pada hari libur, maka dianggap bahwa Imlek jatuh pada hari terakhir sebelum libur.  Saya kemudian menghitung US$ return dari posisi-posisi tersebut.

Hasilnya ternyata cukup mengejutkan.

Berikut return dalam Dollar untuk kedua metode tersebut:

130205 US Dollar Return

Beberapa fakta menarik yang saya dapat adalah:

  • Dari 17 tahun observasi yang ada, ternyata probabilitas dari strategi ini untuk memperoleh keuntugan cukup tinggi, diatas 70%.  Untuk strategi pertama (beli 5 hari sebelum tahun baru imlek, jual 5 hari setelah tahun baru imlek) probabilitas mengalami keuntungan bisa mencapai 76.5 persen (13 dari 17 kali).  Untuk strategi kedua (beli pada saat hari tahun baru Imlek, dan jual 5 hari setelah tahun baru imlek). angkanya sedikit menurun, hanya 70.6 persen (12 dari 17 kali).
  • Untuk strategi pertama, average return untuk posisi untung adalah sebesar US$25.41.  Sedangkan untuk posisi rugi, average kerugiannya adalah sebesar US$8.32.
  • Untuk strategi kedua, average return untuk posisi untung adalah sebesar $10.83.  Average kerugian untuk posisi rugi adalah sebesar US$6.35.  Keduanya untuk angka seluruh periode
  • Satu-satunya return negatif yang terlihat konsisten (meski hanya dua kali) hanya terjadi pada tahun Tikus.

Untuk angka return selama 4 tahun terakhir, angkanya sangat spektakuler:

Dalam 4 tahun terakhir, jika anda melakukan posisi beli pada H-5 dari Tahun Baru Imlek dan kemudian melakukan posisi jual pada H+5 dari Tahun Baru Imlek, Average return yang anda dapat adalah sebesar US$64.5!!!

Benar-benar edun!  Bayangkan deh… Kalau kita maen Emas, initial margin untuk setiap open contract adalah sebesar US$1000.  Rule of Thumb-nya: setiap pergerakan US$10 pada harga emas, maka uang kita akan hilang (kalau kita rugi) atau akan berlipat ganda (untung 100%).  Lah ini average return US$64.5.  Berarti bisa berlipat-lipat dong duit yang dihasilkan?

Hehehe… tapi saya tidak mau kasi angin sorga deh.  Lihat tuh hasil di tahun 2008, yang rugi US$17.90.  Pada tahun 2008 itu, kalau anda punya posisi beli dalam loco London, duit anda gak cuman habis…  Tapi malah anda masih ngutang sama brokernya sebesar US$7.90 kalau anda tidak bisa exit posisi anda dengan cepat!!!

Tapi… window ini untuk meraup keuntungan yang spektakuler ini, ternyata tidak berlangsung lama.  Jika kita menunda keputusan kita untuk melakukan posisi beli hingga hari H dari Tahun baru Imlek, ternyata keuntungan yang kita dapat menjadi sangat jauh menurun.  Average returnnya untuk swing yang kita lakukan selama 4 hari tersebut, ternyata merosot jauh hanya menjadi US$10.83.  Itupun angkanya terlihat bervariasi.  Jika pada strategi pertama, ketika kita melakukan posisi beli sebelum imlek, return yang kita dapat, angka-angkanya relatif memiliki hasil yang tidak jauh berbeda atau stabil (terendah US$50.27 dan tertinggi US$85.97) dibandingkan ketika anda melakukan posisi beli ketika Tahun Baru Imlek.  Ketika kita melakukan posisi beli ketika Tahun Baru Imlek (strategi kedua), return yang didapatkan sangat tidak stabil: ada yang cuman US$1.63, sekitar 16% dari rata-rata tapi bisa US$53, hampir 5 kali dari rata-rata.  Disini dapat kita kesimpulan kedua kita bahwa posisi beli untuk emas, sebaiknya dilakukan sebelum hari H dari Tahun Baru Imlek, bukan ketika Tahun Baru Imlek

So… Tahun Baru Imlek sebentar lagi.  Hari-H nya tanggal 10 Februari.. jatuh pada hari Minggu.  Kalau dihitung… H-5 nya sudah jatuh pada hari Senin, 4 Februari 2013… sudah terlewat.  Tapi kalau melihat harga terakhir yang masih di sekitar 1674-1675… berarti masih belum jauh dari harga penutupan Senin yang tercatat di level 1674.259.  Apakah ini merupakan kesempatan bagi kita semua?

Hehehe… Kalau anda mau action… silakan saja.  Tapi tolong selalu ingat kondisi di tahun 2008: pada tahun itu… harga emas turun US$17.9 selama periode observasi.  Duit anda tidak hanya habis, tapi anda malah masih berhutang kepada brokernya.

Happy trading… semoga barokah!!!

Satrio Utomo

investasi asuransi vs investasi emas

pada hari jumat lalu, saya menghadiri presentasi investasi dari salah satu perusahaan investasi yang berafiliasi dengan bank besar indonesia. disitu dijelaskan untuk salah satu jenis investasinya yg terendah adalah kontribusi 6jt/tahun atau menabung 500rb/bln. maka dalam 10thn dana akan meningkat menjadi 81jt 636rb rupiah. atau ada selisih kelebihan sebesar 21jt rupiah jika dibandingkan dengan hanya menabung sj (6jt/tahun x 10 thn = 60jt). perkembangan dana tersebut terjadi dgn asumsi perkembangan saham perusahaan 14%/tahun.
tetapi bagaimana dgn emas?
jika saja 500rb perbulan tersebut di gunakan untuk membeli emas, dalam 10 tahun berapakah nilai investasi kita?
harga emas menurut pantauan http://www.logammulia.com/makassar-id.php hari ini menunjukkan harga 553.000 /gram. dan harga emas selama 10 tahun terakhir menurut pantauan http://www.geraidinar.com/ menunjukkan kenaikan harga 373%. tetapi marilah kita hitung menurut asumsi perusahaan diatas yaitu kenaikan 14% pertahun.
dengan asumsi kenaikan 14% pertahun berarti rata-rata perbulan kenaikan sebesar 1,16% . maka dengan uang 500rb hari ini bisa membeli emas seberat 0,9gr dan bulan depan harga emas naik 1,16% harga pergramnya menjadi 559.452 sehingga hanya mampu membeli emas seberat 0,89gr, pada tahun depan di bulan ke 13 uang 500.000 hanya mampu membeli 0,78gr emas disaat harga emas telah naik menjadi 635.586/gr. dan pada tahun ke 10, bulan ke 120 harga emas telah menjadi 2.198.774/gr sehingga dengan uang 500.000 hanya mampu membeli emas seberat 0,22gr. Tetapi jika anda hitung total pembelian emas tiap bulan tersebut, jumlah total pembelian adalah sebrat 58,91 gr.
jika jumlah berat tersebut dikalikan dengan harga emas pergram yaitu 2.198.774, maka harga keseluruhan emas anda adalah Rp. 129.534.456 (seratus dua puluh sembilan juta lima ratus tiga puluh empat ribu rupiah)
meningkat lebih 2 kali lipat.
lalu dengan dana hasil investasi sebesar 81jt itu akan setara emas 36gram.
perhitungan diatas adalah perhitungan minimal mengikuti asumsi pertumbuhan saham 14% pertahun. anda bisa menghitung lagi jika mendasarkan data perkembangan harga emas di gerai dinar diatas yang naik 373% atau rata-rata 37% perthn.
hasil perhitungan saya harga emas akan menjadi 20.518.760 /gram pada tahun 2022 dan total emas di beli seberat 29,4gr dan harga emas tersebut adalah 604.029.761. bandingkan imbal hasil antara 81jt, 129jt dan 604jt.?
inilah perbedaan antara tahu dan tidak tahu…… 🙂

Gold Revolution

copas dari : http://www.mahendraprophecy.com/predictions.php?id=41

Tulisan ini di posting sekitar tahun 2003, ketika harga emas masih US$ 370/ozt. Dan sekarang tahun 2012, setelah 8 tahun harga emas minggu ini fluktuatif  di US$ 1720/ozt hingga US$ 1750/ozt. Harga ini turun dari posisi sepetember 2011 yaitu US$ 1920/ozt. Jadi ada selisih sebesar US$ 1350  atau sebesar 360% yg berarti rata2 36% pertahun.

For the last few centuries we had many kinds of revolutions in the world, some were bloody or painful and few towards the new path or innovate revolutions. My understanding of the meaning revolution is entering a final stage, breaking the old laws, entering freedom or a new era with full energy and positive force where masses slowly join together towards new directions.

The gold revolutions will be a small kind of an earthquake, involving financial markets, this quake will stabilize the world economy because from 2000 the way world economy is going and stock markets behaving. Which will cause paper currency melt down, bankruptcy of giant companies, banking system will collapse because of failure in technological system, banks will collapse because of financial uncertainty and many more reasons which I see they are on the way.

When I was in Zimbabwe last week, I was getting six thousand Zim-Dollar against the US dollar, few years back the Zim-Dollar was 8 to 1 US$. This is purely political and economical instability that causes the problems to Zim-Dollar. This is not only in Zimbabwe it can also happen in the USA or any other European country. And this is what I see happening soon.

Gold prices are not moving up or down just that currency show the value against the gold because all major international trading taking place in currencies values. Gold was there with its own value, it is there at same value and will be there in future with same value but currencies and other buying instrument will get so weak that world will feel that gold is very expensive or out of reach. This is the only reason for gold to reach first $800 and than next target is $1600.

According to me the gold revolutions which started from 2000 will continue for the next 47 years, ending after stabilizing the gold currency in the world, it will be the one and only currency in the world i.e. like the way a country has its own currency, it will even remain as deposits in the banks. Gold will play a key role in world economy as key instrument for trade.

Let me come back to the year 2003 and 2004, the gold will make its own foundation with other rival trade instrument (currencies) but they will loose against gold and it will march ahead continuously without major obstacle. This is something I see and feel and I am confident it will happen because it is already started. I have used the word “gold revolutions” because gold will break all barriers and it will enter with strength in the world economy. Its strength will be perimeter of countries or individuals financial strength.

Since May 2000 In all my three books I have mentioned of gold so many times and I requested people to invest their money on gold and gold stocks. I don’t want investors to miss gold revolution marching, investors should join and match ahead with gold revolution because after few years every body will be there so, its more interesting and exciting if you had entered the time revolution started, like when gold was trading below $280 I was talking about gold or recommending investment. I still remember in 2001 December I asked a friend of mine to convert his full portfolio in gold and gold stocks and his banker refused to do so, they said that they don’t believe in gold or its stocks, it surprised me. And my friend is regretting today, last week I received an email from the same bank asking me why I had been so confident in gold and future gold outlook. This is call revolutions because now none believer in metal are giving double thoughts and they might be very late when they will be convinced. Finally when they will jump that will be the time of full gold revolutions in world economy.

Currently I am receiving many emails on gold and people are scared and not confident (because still full flash of gold revolutions has not started yet) around $370 level and they are saying, from here gold will go down and they are asking me why I am still bullish. I said, ‘now if gold goes down, the world economy will collapse and there will be big meltdown in whole financial system. So the destiny of the world will change’ and one thing I know is that destiny never changes. That’s why gold has to go up.

The first phase of gold revolution will end in October 2004, when gold will be in command, not like the empire, because all empires eventually have ended in downfall. I clearly see that gold will be sitting ahead on chariot marching ahead with no fear of any diminish and it will rule the world without harming anyone in the next 40 years. I don’t know if I will around to see it.

Second phase of gold revolutions I will write soon.

Thanks & God Bless

Mahendra Sharma

Review harga emas kedepan dariMonex

copas dari http://www.monex.com/pmr

QUOTES OF THE WEEK:

From gold market expert Jim Sinclair, in a posting on his website (JSMineSet.com) on January 18th:

”2011 was a year of confusion among financial leadership, many conversations, much speculation, spectacular MOPE and no action. Europe almost talked the euro to death while the media carefully avoided the epic debt of Great Britain and the insolvency of US States.

2012 is going to be year of action and consequences.  Today action by the IMF simply throws more money at the problem, which is treating symptoms.  The question now is where are these funds coming from?  The US Fed has already provided more than $600 billion via swaps with the ECB, who in turn lend this money to the Euro banks, who in turn buy Euro debt.  It is international debt monetization, a thinly bearded global QE3.  You can be certain that the creation of funds for the IMF’s eventual one trillion in financial aid will be created as thinly bearded global QE3.

Before 2012 is out, political pressures in the US will bring the Fed out of the closet and full-blown QE3 will actively be pursued in daylight.

Rather than a collapsing euro there will be a collapsing dollar.  The economic effect of QE3 will bring on extremely complex factors of monetary science.  A contraction in general business activity will be contrary to what will be anticipated.

2012 will be the year of actions and consequences with a range in the price of gold, in my opinion, between $1700 and $2100.  This is the absolute opposite of what was generally anticipated just one week ago.”

. . . and from John Melloy, in a ”Fast Money” posting on the CNBC website on January 18th:

”Gold ended last year in violent fashion, dropping 21 percent in less than three months.  The sudden move, coming as equities rebounded in December, raised doubts among many investors about the sustainability of a trade that has been a winner for 10 years.

But these kinds of moves are simply par for the course, said the long-term gold bulls. It’s just a way of shaking out the weaker and more speculative investors that pile into the metal for a short-term trade, they said.

After bottoming on the final day of 2011, gold is back at it again, up five percent in the new year, compared to a 3.9 percent return for the S&P 500 index. Despite the volatile ending, gold finished up 2011 by 10 percent, while the benchmark for U.S. equities was virtually unchanged.

‘In my view, gold is still very much in a super bull market,’ said Alan Newman, who’s made his clients money for a long time by recommending the metal in his CrossCurrents newsletter.  ‘Last year’s activity was quite normal for a super bull market, in which corrections are supposed to be scary.’ ”

” ‘The balance sheets of the Federal Reserve and ECB have never been greater and both will continue to increase in size,’ said Peter Boockvar of Miller Tabak.  ‘The Bank of Japan, the Bank of England and the Swiss National Bank continue to print large amounts of money.  As long as ‘print and inflate’ is policy this bull market in gold will continue.’ ”

. . . and from Bob Wiedemer, co-author of the New York Times Bestseller, AFTERSHOCK, writing in his January ”Aftershock Newsletter,” released on Januray 19th:

”First, let’s be clear that we view gold as a long term investment.  With governments around the world turning to money printing in order to artificially prop up struggling stock markets and banking systems, the fundamentals in our economy are set up perfectly for a long-term rise in gold.  When inflation goes up, interest rates follow, which will spell doom for stocks, bonds and real estate.  At that point, gold is the only place to turn for many investors, and it is likely to have explosive growth.  According to an HSBC estimate, gold comprises only .14% of investable assets in the world.  Less than a quarter percent is not much, so any movement out of stocks or bonds and into gold will have a BIG effect on gold.

Even in the last decade, with very low inflation, gold has been an excellent investment, quintupling in value over that span while the stock market performed poorly — the S&P 500 was flat, and the NASDAQ fell 50 percent.  But we like gold for its fantastic future ahead, not for its past performance.  Many see gold’s rise in the last decade as another bubble.  But as we see it, the bubble hasn’t even gotten started.  We won’t say how high we think it will go, but it could easily increase several times from where it is today before this bubble pops.”

. . . and from Thomson Reuters GFMS, in their ”2012 Gold Market Outlook” special report, produced exclusively for Monex customers and prospective customers, released this week:

”Looking ahead, the fact that the gap between gold’s low and high prices in 2011 stands at over $570/oz, together with a notable increase in price volatility more recently, have all made for a challenging environment in which to forecast prices over the next 12 months.

In our view, despite recent price weakness, the underlying case for gold investment has remained intact.  Central to this will be the persistence of sovereign debt problems in Europe and a continuation of extremely loose monetary policies across all industrialized countries. As such, we expect to see further gains in investment demand in 2012 and for this to once again drive gold higher, generating a clear breach of the $2,000/oz level at some point.  In addition, while we do not forecast any major improvement in gold’s underlying supply/demand fundamentals, it may well provide some degree of support for the price, particularly during periods of price weakness.”

SPECIAL OFFER: For a complimentary copy of the new Thomson Reuters GFMS ”2012 Gold Market Outlook” special report, as well as Thomson Reuters GFMS updates provided in monthly Monex ”Precious Metals Market Outlook” reports, please contact a Monex Account Representative by calling             1-800-444-8317      .

Last update: Jan 20, 2012 11:46:04 AM

This is not a recommendation to buy or sell.

Berapakah target koreksi harga emas beberapa bulan kedepan?

copas dari http://nicoomer.blog.kontan.co.id/

“Gold is absolute objectivity. It is blind, like justice. It has no politics and ideology, no likes or dislikes, no friends or enemies. All it recognizes is its possessor, whom it serves faithfully so long as he has it.”

-British historian Paul Johnson quoting Charles de Gaulle-

Harga emas mengalami penguatan sebesar 22% pada kuartal ketiga lalu, yang tercatat sebagai kenaikan kuartalan terpesat sejak 1986. Namun belakangan ini pergerakan pasar emas cenderung lesu dimana harganya mengalami penurunan terbesar mingguannya sejak September.

Oleh karena itu, banyak investor mulai mempertanyakan apakah pasar emas masih bullish atau malah telah berbalik arah dan menjadi bearish.  Selain itu saya juga berulangkali bertemu orang yang ingin tahu seberapa dalam emas bisa jatuh, apabila terjadi koreksi yang lumayan besar.  Maka saya memutuskan untuk menulis artikel mengenai emas terlebih dahulu, sebelum melanjutkan pembahasan mengenai krisis hutang di Eropa maupun Amerika Serikat.

Secara garis besar ada 4 faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas pada saat ini, yaitu penguatan US dollar, pelemahan bursa saham dunia, technical selling dan tingkat inflasi yang menurun.  Mari kita melihat satu per satu berikut ini:

1) Menurut hemat saya, dolar AS yang makin perkasa akhir-akhir ini akan merupakan faktor utama yang dapat menekan harga emas dalam beberapa bulan kedepan.  Sebagai buktinya, korelasi antara emas dan US dollar misalnya meningkat ke -0.5, level terketatnya selama lebih dari 6 bulan, menyusul investor cenderung mencari perlindungan kedalam dolar dan obligasi AS ketimbang emas.  Sebelumnya di tahun ini, emas dan dolar AS justru bergerak searah ketika pasar diguncang oleh buruknya kondisi ekonomi dan politik di kawasan Eropa.

Seperti dapat Anda lihat pada weekly chart dari dollar index diatas ini, dolar AS mulai beranjak naik terhadap mata uang utama dunia pada bulan September, ketika harga emas anjlok dari $1,920.30/oz ke$1,534.49/oz.  Untuk saat ini indeks dolar AS memang hanya berhasil menguat sampai 38.2% fibonacci retracement yang berada di sekitar 78.8, tetapi apabila level tersebut berhasil dipecahkan, bukan tidak mungkin dollar index akan makin naik dan menuju ke kisaran antara 80.7 dan 82.6, yang masing-masing merupakan 50% dan 61.8% fibonacci retracement dari penurunan sebelumnya.

Lalu kalau kita meneliti grafik bulanan dari dollar index dibawah ini, kita bisa menemukan beberapa hal yang sangat menarik.  Pertama-tama pola segitiga yang simetris atau symmetrical triangle mencolok sekali.  Pola ini telah terbentuk sejak tahun 2005 dan perlu diperhatikan dengan seksama, karena jika suatu saat indeks dolar bisa keluar darinya, pergerakan selanjutnya akan sangat berarti dan menentukan nasib dolar AS terhadap mata uang lainnya.  Namun selama masih “terjebak” didalamnya,dollar index tetap akan bergerak antara support dan resistance yang makin dekat dari tahun ke tahun.

Kemudian kita juga dapat menyimpulkan bahwa US dollar dalam fase penguatan pada saat ini, setelah mampu bertahan di atas support pada level 72.7.  Dan … boleh jadi dalam beberapa bulan kedepan indeks dolar akan kembali menuju ke resistance, yang kini terletak di sekitar 87.  Inipun didukung olehMACD atau Moving Average Convergence Divergence yang baru saja memberikan suatu sinyal untuk membeli, jadi probabilitas lebih besar bahwa dolar AS akan menguat ketimbang melemah pada 2 hingga 3 kuartal mendatang.

Dengan kata lain apabila kita menyaksikan sebuah kepanikan global lagi pada semester pertama tahun depan, jangan heran ataupun terkejut dolar AS makin menguat dan pelaku pasar memilih untuk menghindar dari mayoritas aset, termasuk emas.  Oleh karena itu, saya berpendapat pasar emas kemungkinan akan mencapai level terendahnya dari koreksi, yang telah mulai pada awal bulan September lalu, pada tahun 2012 dan menawarkan peluang yang menggiurkan untuk membeli emas di harga yang jauh lebih rendah dari yang Anda bayangkan!

2) Seperti saya menulis dalam artikel sebelumnya dengan judul “Is it time to BUY or … SELL?”, saya memperkirakan bursa saham dunia akan anjlok tahun depan seiring dengan pelambatan perekonomian dunia dan gelembung hutang publik yang terancam meledak.  Apabila kita mengacu kepada apa yang terjadi selama sell-off di tahun 2008, kita sebaiknya mempersiapkan diri untuk menghadapi pelemahan yang signifikan di pasar emas pada tahun yang akan datang.  Hanya sebagai informasi (untuk orang yang sudah lupa), pada waktu itu harga emas turun dari level tertingginya di $1,030.80/oz ke level terendahnya di $680.80/oz atau tertekan sebesar 34%.

3) Setelah harga emas tidak bisa bertahan di atas trend line yang mulai terbentuk sejak pertengahan bulan Oktober, pasar dilanda technical selling dimana logam mulia ini telah kehilangan 6 persen hanya dalam 4 hari perdagangan (lihat gambar dibawah ini).  Di samping itu kekhawatiran mengenai hutang global pun telah mendorong hedge funds maupun investor institusi lainnya untuk membukukan keuntungan sebelum akhir tahun, dan memaksa sebagian diantaranya melikuidasi posisi untuk menutupi margin call di luar pasar emas.

Kali ini sinyal jual terpampang dengan jelas, jadi seharusnya sama sekali tidak ada keraguan untuk menjual emas pada saat MACD membentuk sebuah dead cross dan harganya ditutup di bawah garis tren.  Lagipula perpotongan signal line dengan MACD line terjadi di atas garis 0, maka sinyalnya makinvalid atau kuat.

4) Akhirnya kita juga selalu perlu mengingat bahwa banyak orang membeli emas untuk mempertahankan kekayaannya terhadap INFLASI, sebab emas dianggap sebagai inflation hedge yang bagus.  Namun dalam kuartal keempat ini, tingkat inflasi justru diperkirakan akan turun menyusul harga makanan dan base metals mulai turun maupun konsumen cenderung mengurangi pembelanjaannya seiring dengan kondisi ekonomi yang masih penuh ketidakpastian.

Sebagai contohnya, CPI atau Consumer Price Inflation di Cina pada bulan Oktober turun dari 6,1% bulan sebelumnya ke 5,5% YoY.  Kemudian baik di Amerika Serikat maupun Inggris tingkat inflasi dalam basis tahunan pun menurun masing-masing dari 3,9% ke 3,5% dan dari 5,2% ke 5%.  Sementara di Eropa inflasi bertahan di 3% namun hampir dipastikan akan turun juga menyusul pelemahan ekonomi zona euro dalam setahun kedepan.

Maka bukan hal yang aneh apabila untuk sementara waktu emas kehilangan daya tariknya bagai sebuah pengaman terhadap inflasi, dan ikut dilepas oleh investor bersamaan dengan aset lainnya yang dikhawatirkan akan terdepresiasi nilainya.

Itulah keempat faktor yang kemungkinan besar akan menahan penguatan selanjutnya dari emas.  Oleh karena itu, saya menyarankan investor untuk bersabar hati dan menunggu saat yang tepat jika ingin membelinya, sedangkan traders tentunya bisa memanfaatkan koreksi dalam jangka menengah untuk memperoleh keuntungan lewat transaksi jual.

 

Kondisi teknikal terkini

“The modern mind dislikes gold because it blurts out unpleasant truths”

-Joseph Alois Schumpeter-

Mari kita melihat grafik harian dibawah ini terlebih dahulu untuk menentukan tren dalam jangka pendek.  Setelah harga emas naik ke $1,802.60/oz pada 8 November lalu, ternyata terjadi koreksi (karena RSIatau Relative Strength Index menunjukkan pasar telah overbought) dimana harganya menuju ke sekitar$1,680/oz. Level tersebut merupakan LEVEL KUNCI dalam beberapa hari mendatang sebab sekarang menjadi support setelah sebelumnya berlaku sebagai resistance yang cukup kuat pada bulan Oktober.

Artinya apabila emas tidak bisa bertahan di atas $1,680/oz, harganya akan anjlok lebih dalam.  Lalu target koreksi yang berikutnya adalah sekitar $1,600/oz dan $1,535/oz, yang masing-masing merupakan harga rata-rata dalam 200 hari perdagangan terakhir (SMA-200) dan harga terendah sebelumnya di bulan September lalu.

Coba saja meneliti daily chart dibawah ini, yang memperlihatkan bahwa emas mungkin dapat kembali menguji coba SMA-200.  Hanya pertanyaan sekarang adalah: “Apakah tes kedua ini akan menghentikan pelemahan emas, seperti pada bulan September, atau harganya malahan akan makin terperosok?”

Kemudian kita juga perlu melihat hubungan antara EMA-50 dan SMA-200, karena kedua level itu akan ikut menentukan arah pergerakan selanjutnya.  Secara sederhana EMA-50 menunjukkan tren dalam jangka menengah, sementara SMA-200 memperlihatkan tren jangka panjang.  Level mereka masing-masing kini tidak terlalu penting. Yang jauh lebih penting sekarang adalah apakah EMA-50 tetap akan bertahan diatas SMA-200, atau justru menembus SMA-200 ke bawah.

Apabila sebuah dead cross terbentuk kedepan, atau EMA-50 lebih rendah daripada SMA-200, berarti tren dalam jangka menengah-panjang akan menjadi bearish. Maka perhatikan kedua moving average ini dengan seksama, terutama EMA-50 yang terancam makin turun dan mendekati SMA-200.

Akhirnya jangan abaikan indikator ROC atau Rate of Change yang kini berada di persimpangan jalan, dan bertengger di sekitar garis tengah atau the zero line. Jika momentum tidak bisa berbalik arah ke atas dengan cepat, dikhawatirkan pelemahannya bisa lebih dalam.

Dan … untuk menutupi artikel ini, saya telah menyimpan dua chart yang terbaik untuk terakhir.  Grafik bulanan pertama dibawah ini memperlihatkan trend line yang terbentuk mulai pada akhir 2008 dan belum berhasil dipecahkan sampai saat ini.

Garis tren ini harus bertahan untuk memastikan tren tetap bullish dalam jangka menengah-panjang.  Akhirnya penembusan dari trend line tersebut akan menyebabkan peralihan arah tren dari bullishmenjadi bearish, maupun membuka ruang untuk penurunan yang jauh lebih dalam.

Tetapi seberapa jauhkah?  Apabila kita menggunakan fibonacci retracements, kita akan segera menemukan jawabannya pada grafik bulanan kedua dibawah ini.

Setelah harga emas naik dari $680.80/oz ke $1,920.30/oz, koreksi yang wajar terletak antara sekitar$1,300/oz dan $1,155/oz, yang masing-masing merupakan fibonacci retracement sebesar 50% dan61,8%.  Lalu jika emas kembali terkoreksi 34% dari level tertingginya, seperti pada tahun 2008, harganya dapat menuju ke $1,267/oz yang juga hampir sama dengan target koreksi yang diperoleh tadi.

Kemudian apabila kita misalnya telah menyelesaikan primary wave 3, menurut Elliot Wave Theory, kita seharusnya menyaksikan primary wave 4. Wave ini bersifat korektif dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

Maka boleh disimpulkan bahwa investor yang biasanya membeli emas dalam bentuk fisik sebaiknya menahan diri, sementara traders dapat mencari peluang untuk menjual emas ketika mengalami sebuahrally yang besar dan/atau overbought.

Selamat berinvestasi di pasar emas, dan semoga sehat dan sukses selalu!

 
 

AMERIKA Dibangun Dengan EMAS FREEPORT….

copas dari  http://www.facebook.com/note.php?note_id=405465196139

Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun termurah dalam biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan kemegahan Amerika sekarang ini adalah hasil perampokan resmi mereka atas gunung emas di Papua tersebut. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada seekor lintah!

Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK, Indonesia, CIA and Freeport.”

Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun 1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959.

Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.

Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya.

Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yang ada disekujur tubuh Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.

Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. bbPenelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari.

Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak!! Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama GOLD MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal. Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.

Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.

Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah spertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda, akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.

Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.

Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pemimpin Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan!

Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.

Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap yang bertolak belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport.

Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yang mengharuskan 60persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini.

Augustus C.Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya. Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C.Long juga aktif di Presbysterian Hospital di NY dimana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA.

Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pemimpin Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.

Pease mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C.Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Augustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelejen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di Negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai Our Local Army Friend.

Salah satu bukti sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari 1965, pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jendral Suharto akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya.

Awal November 1965, satu bulan setelah tragedi terbunuhnya sejumlah perwira loyalis Soekarno, Forbes Wilson mendapat telpon dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang menanyakan apakah Freeport sudah siap mengekplorasi gunung emas di Irian Barat. Wilson jelas kaget. Ketika itu Soekarno masih sah sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan Freeport?

Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran elit Indonesia. Mereka adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Orang yang terakhir ini berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka.

Sebab itulah, ketika UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didektekan Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport!. Inilah kali pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia.

Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport mengandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel, sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai konsultan internasional di tahun 1978.

Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik “Jim Bob” Moffet dan menjadi perusahaan raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5 miliar dollar AS pertahun.

Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A.Maley, menulis sebuah buku berjudul “Grasberg” setelab 384 halaman dan memaparkan jika tambang emas di Irian Barat itu memiliki deposit terbesar di dunia, sedangkan untuk bijih tembaganya menempati urutan ketiga terbesar didunia.

Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS dan masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya, Maley dengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan tembaga terbesar di dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang termurah di dunia!!

Istilah Kota Tembagapura itu sebenarnya menyesatkan dan salah. Seharusnya EMASPURA. Karena gunung tersebut memang gunung emas, walau juga mengandung tembaga. Karena kandungan emas dan tembaga terserak di permukaan tanah, maka Freeport tinggal memungutinya dan kemudian baru menggalinya dengan sangat mudah. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Grasberg-Tembagapura sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru dimana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika. Ini sungguh-sungguh perampokan besar yang direstui oleh pemerintah Indonesia sampai sekarang!!!

Kesaksian seorang reporter CNN yang diizinkan meliput areal tambang emas Freeport dari udara. Dengan helikopter ia meliput gunung emas tersebut yang ditahun 1990-an sudah berubah menjadi lembah yang dalam. Semua emas, perak, dan tembaga yang ada digunung tersebut telah dibawa kabur ke Amerika, meninggalkan limbah beracun yang mencemari sungai-sungai dan tanah-tanah orang Papua yang sampai detik ini masih saja hidup bagai di zaman batu.

Freeport merupakan ladang uang haram bagi para pejabat negeri ini, yang dari sipil maupun militer. Sejak 1967 sampai sekarang, tambang emas terbesar di dunia itu menjadi tambang pribadi mereka untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Freeport McMoran sendiri telah menganggarkan dana untuk itu yang walau jumlahnya sangat besar bagi kita, namun bagi mereka terbilang kecil karena jumlah laba dari tambang itu memang sangat dahsyat. Jika Indonesia mau mandiri, sektor inilah yang harus dibereskan terlebih dahulu.

Sumber: http://mediakata.blogdetik.com/2010/03/10/negara-amerika-serikat-dibangun-dari-emas-papua/?991102866

Suka ·  · Bagik

Perkembangan harga emas

Jika kita membaca grafik perkembangan harga emas di gerai dinar, terlihat bahwa harga emas telah mengalami perubahan harga yang sangat jauh, dalam 10 tahun terakhir harga emas telah naik lebih dari 300%, dalam 1 tahun terakhir naik lebih 20%, dan dalam 1 bulan harga naik turun di kisaran 1-2%.

Pengalaman kami sendiri, harga emas pada awal pebruari 2011 berkisar antara 390.000 sd 393.000 pergram untuk emas 24 karat.  dan harga emas memang mengalami fluktuasi harga tetapi fluktuasi harganya cenderung sehingga sekarang harga emas sudah naik menjadi 417.000 per 23 Mei 2011.

Perubahan harga emas ini sebetulnya bukanlah naik, sebab sebenarnya nilai emas itu tetap dan tidak berubah. Yang berubah adalah nilai tukar emas dengan uang kertas, baik rupiah maupun dollar. Nilai emas tetap tetapi nilai uang yang turun.  Jika anda sering belanja, anda pasti merasakan berapa nilai  uang 100.000 sekarang, dan berapa nilainya beberapa tahun lalu.

perubahan nilai uang menjadi kurang bernilai disebut sebagai inflasi, dan besar inflasi pertahun di Indonesia rata-rata 5-7% pertahun. pada saat krisis moneter 13 tahun lalu inflasi mencapai tingkat yang tertinggi, sehingga harga emas mengalami lonjakan tertinggi. Beberapa pedagang emas di kampung benar-benar menikmati perubahan harga emas yang melonjak tinggi ini, bahkan saking besarnya keuntungan tetangga saya pedagang emas sampai naik haji satu keluarga.

Memahami emas sebagai uang dan investasi sebenarnya telah dilakukan orang tua kita, tetapi hal ini tidak diajarkan sebagai pengetahuna wajib. kebanyakan orang tua mempercayakan pendidikan anak-anaknya lewat pendidikan formal. bahwa anak harus sekolah sampai sarjana untuk kemudian menjadi pegawai. terutama menjadi pegawai negeri.  Menjadi pegawai adalah sebuah kebanggaan. tetapi emas sebagai uang  dan investasi kebanyakan diaplikasikan dalam bentuk perhiasan.  Sebagai perhiasan, emas digunakan untuk asesoris pakaian, dan dalam keadaan tertentu emas bisa diuangkan, baik digadaikan atau di jual.

Ada banyak pilihan tempat untuk menjual ataupun menggadaikan emas kita.  jika kita ke jalan somba opu makassar, disana orang antre untuk membeli emas kita, tetapi jika ingin digadaikan, kantor pegadaian ada dimana2 siap menguangkan emas anda, slain itu bank-bank syariah juga membuka diri untuk menerima emas anda untuk digadaikan.

Dinar & Dirham: Risk n return…

Judul dan isi tulisan adalah milik Bapak Muhaimin Iqbal, yang diposting di geraidinar, tanggal 19 Mei 2011 jam 08.16
Dinar dan Dirham adalah ibarat sejoli yang hidup berdampingan dalam system mata uang Islam. Bila di situs ini tulisan saya selama ini masih lebih fokus ke Dinar – ini adalah karena Dinar lebih praktis pengelolaannya, lebih rendah risikonya dan juga lebih rendah komponen biaya cetak untuk pengadaannya. Namun seiring dengan permintaan Dirham yang mulai juga tumbuh, insyaAllah kamipun akan meresponse permintaan tersebut secara memadai dalam waktu dekat. Sama dengan Dinar kami yang sekarang dicetak oleh LM-Antam dan PERURI, Dirham kamipun selain dicetak oleh LM-Antam seperti yang terjadi selama ini – juga akan dicetak oleh PERURI untuk menambah pilihan yang ada di masyarakat dan juga menambah supply.

Dibandingkan dengan Dinar yang sudah dikenal luas lebih dahulu oleh masyarakat, setidaknya tiga masalah tersebut diatas yaitu kepraktisan, risiko dan biaya cetak perlu dipahami juga oleh masyarakat sebelum Dirham ini juga digunakan secara luas sebagaimana Dinar.

Pertama adalah dari sisi kepraktisan , specific grafity emas adalah 19,320 kg/m3 sedangkan perak memiliki specific grafity 10,490 kg/m2 ; maka safe deposit box ukuran kecil dengan dimensi 12.5 cm x 12.5 cm x 60 cm akan dapat menyimpan emas (asumsinya tanpa pembungkus apapun) sekitar 181 kg, sedangkan untuk menyimpan perak hanya cukup untuk sekitar 98 kg.

Dengan tingkat harga saat ini Rp 420,000/gram untuk emas dan Rp 9,500/gram untuk perak, maka safe deposit box kecil tersebut cukup untuk menyimpan emas senilai sekitar Rp 76 Milyar, sedangkan untuk perak hanya cukup untuk menyimpan sekitar Rp 930 juta. Artinya dari sisi pengelola seperti Gerai Dinar , untuk mengelola Dirham dengan nilai yang sama dengan Dinar akan memerlukan ruang penyimpanan yang besarnya kurang lebih 82 kalinya.

Kedua adalah dari sisi risiko fluktuasi nilai, bila selama sepuluh tahun terakhir harga emas tertinggi adalah 5.8 kali harga terendahnya, untuk perak harga tertingginya hampir mencapai 12 kali harga terendahnya. Dari sisi potensi gain memang besar sekali, tetapi ini juga terkait dengan potensi loss bila harga lagi turun.

Fluktuasi Emas 10 Tahun Terakhir
Penurunan terbesar dalam sepuluh tahun terakhir untuk emas misalnya terjadi antara Maret 2008 ke Oktober 2008 yang mencapai 29 %. Pada periode yang kurang lebih sama penurunan harga perak mencapai sekitar 57%. Artinya peluang untuk memperoleh gain dari apresiasi yang tinggi di perak, juga harus disadari adanya peluang loss dari penurunan nilai yang juga tinggi.

Fluktuasi Perak 10 Tahun Terakhir
Ketiga adalah dari sisi biaya cetak, bila biaya cetak Dinar hanya merepresentasikan sekitar 3.5% dari nilai Dinar, untuk Dirham biaya cetak ini bisa mencapai sekitar 48 % dari nilai Dirham. Artinya nilai Dirham hanya akan tetap terjaga selama dia dipertukarkan atau diberlakukan sebagai Dirham, bila harus dilebur untuk kegunaan lain misalnya – maka akan ada kehilangan nilai yang cukup besar dari hilangnya biaya cetak tersebut.

Memang sejatinya Dinar dan Dirham adalah alat tukar yang sesungguhnya, ketika keduanya diperlakukan sebagai alat tukar maka tiga permasalahan tersebut tidak terjadi. Tidak akan dibutuhkan tempat penyimpanan yang besar bila Dirham bisa terus berputar memfasilitasi perdagangan di masyarakat, tidak perlu dicemaskan fluktuasi nilainya dalam mata uang kertas karena daya belinya terhadap kebutuhan riil masyarakat jauh lebih stabil ketimbang mata uang kertas manapun, dan tidak juga terlalu perlu dirisaukan biaya cetaknya karena toh biaya cetak ini akan terbawa dalam nilai Dirham itu sendiri secara terus menerus selama dia tidak dilebur untuk kegunaan lain.

Maka dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, insyaAllah supply Dirham khususnya dalam bentuk koin 5 Dirham yang disebut Khamsah (Dirham) akan mulai kami tingkatkan dalam bulan-bulan yang akan datang. InsyaAllah !.

Memulai dengan Bismillah

Bismillahir Rahmanir Rahiiim

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dinar adalah uang yang digunakan pada jaman islam awal. Dinar sebagai alat tukar terbuat dari emas 22 karat dengan berat 4,25 gram. oleh karena dinar terbuat dari emas, maka nilai emas tidak akan pernah terdepresiasi oleh krisis ekonomi apapun.

Sejak negara-negara di dunia menggunakan uang kertas sebagai alat tukar dalam perdagangan, maka emas sebagai alat tukar kemudian ditinggalkan. Uang kertas dollar kemudian ditetapkan sebagai satu-satunya mata uang rujukan seluruh negara dunia. Nilai dollar pada awalnya ditentukan berdasarkan jumlah cadangan emas setiap negara. namun sejak tahun 1971 perjanjian bretton woods yang mengatur jumlah uang dollar beredar berdasarkan cadangan emas bank sentral amerika dibatalkan sehingga sejak itu nilai emas berdasarkan dollar amerika selalu mengalami perubahan(penurunan).  Jika pada awalnya 1 troy ons emas nilainya 35  US Dollar, sekarang 1 troy onz senilai 1400-an US dollar, dan nilai ini terus naik dalam dollar.

mata uang negara lain yang merujuk kepada nilai dollar amerika otomatis juga mengalami penurunan nilai. emas yang pada tahun 1990 seharga 23.000 rupiah sekarang harganya berkisar 400.000-an. dan nilai ini terus naik dalam rupiah.

berdasarkan perkembangan nilai emas diatas, website ini di buat untuk mendorong warga makassar untuk kembali memiliki dan menggunakan emas baik untuk investasi maupun nantinya sebagai alat tukar dalam kegiatan muamalah di masyarakat.

website ini juga terinspirasi oleh tulisan bapak Muhammad Iqbal dalam situsnya http://www.geraidinar.com serta situs-situs sejenis yang bertujuan sama mendorong penggunaan dan pemilikan dinar emas dalam kehidupan sehari-hari.

mudah-mudahan tujuan mulia ini akan tercapai dengan terus menggemakan dan memanfaatkan emas.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

salam hormat saya

sukimin suhlian.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!